sudah beberapa hari gw ujian (kesannya udah lama padahal baru 2 hari) membuat otak gw encer, karena eh karena yang dimana jarang sekali gw gunakan untuk berfikir keras (keseringan mikir pake dengkul) dan dengan disengaja maupun tidak gw dan ataupun terpaksa gw harus mikir buat menghafal, tapi dapetnya cuma sedikit dari sekian dikit yang dihafal. gw pun mendapatkan ilmu entah darimana asalnya mengarang puisi (menurut gw) puisi tersebut berisi tentang sang maestro mafia pajak yang terkenal dengan mahasiswa terbaik diperpajakan dan sempat membuat skripsi tentang cara menanggulangi korupsi diperpajakan dan kini dia malah ikut bermain di dunia perpajakan sampai tercebur dalam gelap. (sfx musik opera: tenentnenttenenttenet tenentnenttenenttenet)
 maka dengan malu gw persembahkan karya sastra sapii

Harus malukah ku?


perjalanan musim sungai kemarau dan deru mesin pabrik
aku semakin menjadi iklim yang telah membantu melirik
sebuah cermin sepasang mata yang begitu layu 
diantara si sombong begitu yang terlihat galau
yang tertinggal hanya sepenggal sepi
lepas dari semua lelah yang tertancap dini
terlalu di kuat untuk kayang dengan kaku
bejalan buta dan tak kenal apapun aku 
entah kenapa tiba-tiba saja ku menyukai tikus yang bernyanyi
barang kali suara sumbang menghasutku dalam iri
diam-diam hati ku melirik culas
tenggelam dalam tawa yang lepas
layaknya pesawat tempur yang melaju hebat
halangan didepan kulewati dengan pesat
tapi, tapi kini se onggok kertas terbacakan
dan telor ini terjepit kaku diam terelakkan
tak tahu nanti ada apa
hanya suara palu ku tunggu disana


merek:

2 Responses so far.

  1. saya ngerti mas puisi nya si mas. karena saya berada sama seperti di posisi si mas.

  2. dimasapii says:

    posisi apa ya ?
    apakah diposisi kayang dan terlihat seperti melayang?

Total yang tersesat